Bab 1
Paradigma ilmu-ilmu sosial
Paradigma:
Pernyataan yang menerangkan bagaimana dunia dan kehidupan dipersepsikan
Teori
Suatu set pernyataan yang sistematis dan saling berkaitan yang dikembangkan melalui penelitian untuk menjelaskan gejala-gejala khusus
Konsep
Bagian dari teori yang menjelaskan tentang nama atau label untuk mengklasifikasi atau memberi pengertian tentang objek, pengalaman, peristiwa atu hubungan-hubungan
Metodologi
Model yang mencakup prinsip-prinsip teoretis maupun kerangka pandang yang menjadi pedoman mengenai bagaimana riset akan dilaksanakan dalam konteks pradigma tertentu
Metode
Cara yang dipergunakan peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti empiris
Perspektif teoretis ilmu-ilmu sosial
Positivitik
Interpretif
Kritikal
Realitas
Objektif, di luar individu
Subjektif
Di antara subjektivitas dan objektivitas
Dipersepsikan melalui indera
Diciptakan dan diinterpretasikan
Diciptakan, bukan ditemukan
Dipersepsikan seragam
Dipersepsikan secara unik
Merupakan hal yang kompleks
Diatur oleh hukum-hukum universal
Ditampilkan dalam simbol-simbol yang deskriptif
Berada dalam ketegangan/
Kontradiksi
Manusia
Individu rasional
Pencipta dunia
Dinamis
Mengikuti hukum diluar dirinya
Memberikan arti pada dunia
Pencipta nasib
Tidak memiliki kebebasan
Tidak dibatasi oleh hukum di luar dirinya
Diarahkan secara tidak tepat
Menciptakan rangkaian makna
Dihalangi dari realisasi potensinya secara penuh
Ilmu
Didasari hukum dan proseduryang ketat
Didasari pengetahuan sehari hari
Diantara positivisme dan interpretif
Deduktif
Induktif
Membebaskan dan memberdayakan
Nomotetis
Hukum universal
Idiografis
Spesifik
Didasarkan pada pemberdayaan
Diperoleh dari penginderaan
Diperoleh dari interpretasi dan pemahaman
Menjelaskan dinamika-dinamika sistem yang tercipta
Bebas nilai
Tidak bebas nilai
Tidak bebas nilai
Tujuan
Peneli
Tian
Menjelaskan fakta, penyebab dan efek
Menginterpretasi dunia
Mengungkap yg di balik permukaan
Meramalkan
Memahami kehidupan sosial
Mengungkap mitos dan ilusi
Menekankan fakta, objektif, di luar
Menekankan makna
Membuka keyakinan yang keliru, membebaskan memberdayakan
Bab 2
Penelitian kualitatif
Definisi
Penelitian kualitatif tidak mungkin didefinisikan secara tunggal dan pasti
Penelitian kualitatif adalah “interpretative study” dari suatu masalah yang spesifik berdasarkan pandangan peneliti
Jadi penelitian kualitatif adalah
A. Suatu usaha untuk menangkap esensi dari gejala
B. Suatu eksplorasi, elaborasi dan sistemisasi dari gejala yang ada
C. suatu penjelasan dari makna suatu masalah
Delapan pertanyaan tentang pendekatan kualitatif
1. Dapatkah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dipakai bersama?
2. Apakah penelitian kualitatif itu ilmiah?
3. Apa bedanya penelitian kualitatif dengan apa yang dilakukan oleh guru, wartawan, dan artis?
4. Apakah penemuan kualitatif dapat digeneralisasi?
5. Bagaimana pengaruh opini, prasangka, dan bias-bias lainnya dari peneliti terhadap data?
6. Bukankah kehadiran peneliti dapat mempengaruhi perilaku orang-orang yang diteliti? (pasti mempengaruhi)
7. Dapatkah dua orang peneliti yang meneliti hal yang sama menghasilkan hal yang sama? (belum tentu)
8. Apa perbedaan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif?
Karakteristik penelitian
Kualitatif
Kuantitatif
1.
Situasi
Alamiah – berorientasi pada penemuan dari situasi apa adanya
Asumsi: realitas, kondisi sosial itu kompleks, bervariasi dan tidak statis
1.
Situasi
Dimanipulasi, di ubah
Pengaruh-pengaruh eksternal dikendalikan
Asumsi:
Kondisi konstan
2.
Perspektif:
Holistik
Gejala adalah keseluruhan yang kompleks
Mencoba memahami situasi secara mendalam
Tidak membatasi penelitian ke dalam variabel-variabel
Dinamis/ berkembang
Jadi perubahan adalah wajar
2.
Perspektif:
Reduktif
Gejala disederhanakan, faktor-faktor penting diabaikan, dilakukan kuantifikasi
3.
Orientasi:
Pada kasus unik dengan bahasan mendalam
3.
Orientasi:
pada keseragaman -- generalisasi
4.
Istilah yang berkaitan:
Ethnography
Field work
Soft data
Symbolic interaction
Inner perspective
Naturalistic
Ethnomethodological
Descriptive
Participantobservation
Phenomenological
Documentary
Life history
Case study
Ecological
4.
Istilah yang berkaitan:
Experimental
Hard data
Outer perspective
Empirical
Positivist
Social facts
Statistical
5.
Teori yang berkaitan
Symbolic interaction
Ethnomethodology
Phenomenology
Culture
Idealism
5
Teori yang berkaitan
Structural- functionalism
Realism, positivism
Behaviouralism
Logical empiricism
System theory
6.
Tujuan:
Develop sensitizing concepts
Describe multiple realities
Grounded theory
Develop understanding
6.
Tujuan
Theory testing
Establish the facts
Statistical descrption
Show relationships between variables
Prediction
7.
Disain penelitian fleksibel, berkembang dan umum
Dinyatakan sekilas bagaimana proses penelitian akan berlangsung
7.
Disain penelitian sudah ditentukan sejak awal, terstruktur, formal, spesifik, direncanakan pelaksanaannya secara terinci
8.
Proposal:
Singkat
Spekulatif
Menyarankan bidang-bidang penelitian yang mungkin relevan
Bisa ditulis setelah pengambilan data
Tidak berdasarkan pada pembahasan literatur secara mendalam
Pendekatan hanya dinyatakan secara umum
8.
Proposal:
Panjang
Terinci dan fokusnya spesifik
Terinci dan prosedurnya spesifik
Dibuat dengan membahas sejumlah literatur penting
Ditulis sebelum pengumpulan data
Hipotesa dinyatakaan secara tegas
9.
Data:
Deskriptif
Dokumen pribadi
Catatan dari lapangan
Foto
Pendapat orang itu sendiri
Dokumen formal atau peninggalan2
9.
Data:
Kuantitatif
Coding yang dapat dihitung
Perhitungan, pengukuran
Variable yang dioperasionalisasikan
Perhitungan statistik
Kualitatif
Kuantitatif
10.
Metode:
Observasi dengan atau tanpa alat
Meninjau berbagai dokumen, karya atau peninggalan
Analisis catatan pribadi
Observasi partisipatif
Wawancara terbuka
Wawancara dengan focus-group
Studi kasus
Studi riwayat hidup
Analisis foto
10.
Metode:
Eksperimen
Survey
Wawancara terstruktur
Quasi experiments
Observasi terstruktur
Penyusunan data
11.
Hubungan dengan subjek:
Personal untuk memahami realitas
Empati
Menekankan kepercayaan
Sejajar
Kontak intensif
Subjek sebagai teman
11.
Hubungan dengan subjek:
Peneliti menjauh dari subyek penelitian agar objektif
Hanya pada situasi itu
Hubungan jangka pendek dan berjarak
Formal
12.
Alat:
Alat-alat tulis
Tape recorder
Video recorder
Peneliti adalah instrumen kunci
12.
Alat:
Inventories
Kuesioner
Indeks
Computer
Timbangan
Skor tes
Peneliti bisa gabungan dari beberapa orang dengan perannya masing-masing
13.
Analisis:
Induktif
Dari masalah yang luas menjadi sempit
Mencoba memahami situasi secara mendalam
Tidak membatasi penelitian ke dalam variabel-variabel
Dilakukan terus menerus
Model, tema, konsep
Perbandingan secara konstan
14.
Analisis:
Deduktif
Dari masalah yang sempit menjadi luas
Variabel-variabel-
Nya dipilih oleh peneliti berdasarkan teori tertentu
Dilakukan untuk menyimpulkan data yang terkumpul
Perhitungan statistik
14.
Masalah yang dihadapi
Memakan waktu lama
Sulit untuk mereduksi data
Reliabilitas
Prosedur tidak terstandardisasi
Sulit untuk meneliti populasi yang besar
14.
Masalah yang dihadapi
Mengontrol variabel-variabel lain
Validitas
Sampel
Kualitatif
Kuantitatif
1.
Sedikit—mendalam
1.
Banyak-- generalisasi
2.
tidak ditentukan sejak awal berapa jumlahnya
Tergantung pada “saturation point”
2.
Ditentukan dengan pasti jumlahnya
Variabel luar dikontrol
3.
Ditentukan secara purposive (kriteria tertentu) pada konteks tertentu
3.
Dipilih secara acak
4.
Prinsip pengambilan sample ditentukan oleh tujuan penelitian:
A.Sampel ekstrim
B.Sampel yang mewakili penghayatan terhadap fenomena secara intensif
C.Sampel dengan variasi maksimum
D. Sample homogen
E. Sampel tipikal – mewakili kelompok normal dari sekelompok orang tertentu
F. Purposif terstratifikasi
G. Sampel kritikal: ada keterbatasan waktu dan dana
H. Sampel bole salju
I. Sampel berdasarkan teori
4.
Terdapat control groups
Bab 3
Berbagai tipe penelitian kualitatif
Etnografi
Mendeskripsikan suatu budaya dan memahami cara-cara hidup dari sudut pandang masyarakatnya.
Karakteristik
1. Tingkah laku dipahami berdasarkan shared culture meanings
2. Kelompok yang diteliti pada setting alamiah (observasi partisipasi)
3. Tujuan: pemahaman keseluruhan (holistik kontekstual)
4. Refleksifitas: peneliti adalah bagian dari dunia yang diteliti dan dipengaruhi oleh hal tersebut.
5. Emics (pandangan informan) dan etics (perspektif peneliti) saling terkait.
Proses penelitian
1. Peneliti adalah orang yang belajar tentang budaya/ kelompok yang diteliti (posisinya inferior atau tidak tahu apa-apa)
2. Pengamatan dan hubungan berlangsung jangka panjang untuk memperoleh pengalaman dalam rutinitas kehidupan, kejadian khusus, dilakukan dalam berbagai konteks.
3. Menggunakan pengumpulan data yang beragam untuk memahami kompleksitas sistem yang diteliti
Masalah
1. Rasa percaya: apakah kelompok percaya kepada peneliti
2. Kedekatan vs menjaga jarak dengan fenomena yang diteliti
Grounded theory
Penelitian kualitatif yang menggunakan satu set prosedur sistematik untuk mengembangkan teori mengenai suatu fenomena yang diperoleh secara induktif
Di dalam grounded theory tidak ada teori tertentu maupun perumusan hipotesis. Penelitian dimulai dengan “open mind” dan berakhir dengan perumusan suatu teori yang tepat dan dapat memberi penjelasan terhadap area yang diteliti
Proses pengumpulan data
Pengumpulan - analisa - pengumpulan- analisa - dst - th. Sat.
Data 1 data 1 data 2 data 2
Theoretical sensitivity
Kemampuan peneliti untuk mengenali hal-hal penting dalam data dan memberikan arti terhadap hal-hal tersebut.
Peneliti yang baik tidak cukup hanya mempelajari tentang grounded theory dari buku tetapi harus mempraktekannya
Peneliti harus bersikap terbuka dan fleksibel.
Prosedur coding
1. Open coding: memberi nama dan membuat kategori-kategori tentang fenomena dengan melihat data secara teliti
Contoh:
Memberi nama pada aktivitas/ kualitas/ karakteristik subyek yang diteliti
Membuat kategori berdasarkan
Properti dimensi
Frekuensi sering-jarang
Intensitas tinggi –rendah
Durasi lama sebentar
2. Axial coding: suatu set prosedur yang menyatukan kembali data-data setelah mengalami open coding, dengan cara membuat hubungan antar kategori dengan menggunakan paradigma coding (proses induktif---deduktif)
(a) kondisi penyebab (b) fenomena (c) konteks
(d) intevening conditions (e) strategi tindakan
(f) konsekuansi
3. Selective coding: proses memilih kategori inti secara sistematis menghubungkannya dengan kategori-kategori lain, memvalidasi hubungan-hubungan tersebut dan melengkapi kategori-ketegori yang belum lengkap.
Studi kasus
Tujuan
1. Meneliti satu atau sejumlah kasus secara detil dan mendalam dengan menggunakan metode-metode yang tepat
2. Memahami kasus dalam situasi alamiahnya, mengenali kompelksitas dan konteksnya, memperoleh gambaran menyeluruh (holistik)
studi kasus dilakukan bila:
1. Pertanyaan utama: “how” & “why”
2. Fenomena sulit dikontrol
3. Fokus pada fenomena kontemporer pada konteks ilmiah
Jenis-jenis studi kasus
1. Intrinsic case study: untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kasus
2. Instrumental case study: meneliti kasus untuk memberi insight pada suatu issue atau untuk meperbaiki teori
3. Collective case study: mempelajari beberapa kasus instrumental untuk memahami lebih jauh mengenai fenomena, populasi, atau kondisi umum
Disain studi kasus
Komponen-komponen:
- Pertanyaan penelitian
- Tujuan penelitian
- Unit analisa
- Menghubungkan data dengan tujuan penelitian
- Kriteria untuk interpretasi data
Pengembangan teori sebagai bagian dari disain
Generalisasi hasil
Kriteria penilaian studi kasus
Validitas internal
Seberapa benarkah temuan dari studi
Validitas eksternal
Sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan pada setting atau kelompok orang yang berbeda,
Reliabilitas
Bagaimana penelitian yang sama dapat diulang pada saat yang berbeda, dengan metode yang sama, partisipan yang sama, dalam konteks yang sama
Objektivitas
Bagaimana kita yakin bahwa temuan penelitian bukan merupakan sesuatu yang diwarnai oleh bias dan prasangka-prasangka
Fleksibilitas disain
Pemilihan kasus tunggal
- Critical case: untuk membuktikan suatu teori
- Extreme/ unique case: biasanya kasus klinis
- Revelatory case: sebelumnya tidak dapat diteliti
pemilihan kasus ganda
- Multiple cases tidak sama dengan multiple respondents, tetapi mengikuti logika replikasi (validitas eksternal)
- Pemilihan kasus-kasus harus dapat:
Meramalkan munculnya hasil yang sama
Memunculkan hasil yang berbeda tetapi sudah diprediksi
- Harus ada kepekaan teoritis yang kaya
(deduktif)
Persiapan pengumpulan data
Peneliti yang baik:
- Mampu mengajukan pertanyaan yang baik
- Pendengar yang baik
- Adaptif dan fleksibel
- Memahami masalah yang diteliti
- Tidak bias oleh pendapat-pendapat yang sudah terbentuk.
perlu ada pelatihan bagi peneliti agar mereka
memahami konsep-konsep dasar, terminologi, dan
isu-isu yang berkaitan dengan penelitian
Penyusunan protokol (untuk reliabilitas)
protokol terdiri dari alat pengumpul data,
prosedur dan aturan-aturan umum dalam
mempergunakan alat tersebut
Protokol harus mencakup:
- Gambaran tentang proyek studi kasus
- Prosedur lapangan
- Pertenyaan penelitian
- Panduan untuk laporan studi kasus
pilot case study
pilot study membantu peneliti untuk
mengembangkan pertanyaan yang relevan juga
untuk klarifikasi konsep.
Pelaksanaan penelitian
Laporkan semua yang terjadi saat penelitian dilakukan
Sumber data
1. Dokumen
2. Catatan arsip
3. Wawancara
4. Observasi langsung
5. Observasi partisipasi
6. Artifak
Prinsip pengumpulan data
1. Menggunakan berbagai sumber data
- triangulasi: penemuan/ kesmpulan menjadi lebih
meyakinkan (untuk validitas konstruk)
- peneliti harus memiliki ketrampilan dalam
menggunakan berbagai sumber data
2. Membuat data base (untuk reliabilitas)
- Catatan
- Dokumen (annotated bibliography)
- Tabulasi
- “narratives” peneliti membuat jawaban dari pertanyaan di protokol
3. Chain of evidence (untuk reliabilitas dan validitas konstruk) agar external observer dapat mengikuti bagaimana proses diperolehnya bukti-bukti, mulai dari masalah penelitian sampai dengan kesimpulan dan sebaliknya
Analisis data
Beberapa cara yang disarankan
1. Melaporkan jumlah data yang terkumpul (lembar transkrip ) dan lamanya waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengolahan dari data kasar menjadi transkrip.
2. Menjadikan data-data yang dapat diolah secara statistik
3. Menggunakan berbagai tehnik analisa (matriks, tabulasi frekuensi, dsb)
Strategi umum
1. Merujuk pada proposisi-proposisi teoritis
2. Mengembangkan deskripsi kasus
Cara analisa yang dominan
1. Pattern matching membandingkan beberapa pola yang diperoleh secara empiris dengan pola yang diramalkan
2. Explanation- building: peneliti membuat penjelasan tentang kasus
3. Time-series analysis: peneliti mempertanyaan bagaimana dan mengapa tentang hubungan antara beberapa kejadian dalam jangka waktu tertentu
Penyusunan laporan
1. Identifikasi audience
Bentuk laporan disesuaikan dengan audience
2. Berbagai bentuk penyajian
- Studi kasus tunggal : buku, artikel, jurnal
- Studi kasus ganda: muliple narratives
- Bentuk pertanyaan-jawaban
- Analisa perbandingan kasus
3. Struktur ilustratif
- Linear analitik: bentuk standar
- Perbandingan: membandingkan berbagai deskripsi tentang kasus yang sama
- Kronologis: berdasarkan sejarah kasus
- Pembentukan teori
- Suspence: hasil studi kasus diletakkan pada bagian awal
- Tidak berurutan
Action research
Studi tentang suatu situasi sosial dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas dari tindakan yang dilakukan di dalamnya
Prosedur yang didisain untuk menghadapi masalah konkrit yang terdapat di dalam suatu situasi tertentu
Karakteristik
1. Tindakan dan evaluasi berjalan secara terpisah tetapi dilakukan bersamaan, tujuannya untuk mengubah tingkah laku individu secara langsung. Contoh: kekerasan terhadap wanita
2. Participatory/collaborative research: kelompok yang diteliti membuat keputusan tentang bentuk studi dan cara analisa data. Contoh: mengubah wanita untuk mengubah perilaku mereka terhadap suami
3. Menentukan jumlah absolut atau relatif dari orang-orang yang memiliki pengalaman atau kebutuhan tertentu
4. Eavaluation research: mengevaluasi efektivitas berbagai tindakan tyang berbeda dalam memecahkan masalah
5. Demystification: keyakinan bahwa tindakan mengumpulkan pengetahuan juga menciptakan perubahan
Pengumpulan data
Ditujukan untuk memonitor tindakan / usaha perubahan yang dilakukan. Pemilihan berbagai tehnik pengumpulan data disesuaikan dengan jenis informasi yang dibutuhkan
1. Dokumen- dokumen yang berhubungan dengan situasi
2. Menulis catatan harian secara terinci
3. Catatan observasi
4. Kuesioner
5. Wawancara
6. Shadowing: observasi terhadap partisipan dalam jangka waktu tertentu
7. Rekaman video
8. Foto-foto
9. Triangulasi: menggunakan berbagai tehnik untuk mengecek informasi, interpretasi dan keputusan-keputusan
DISAIN RISET KUALITATIF
1. Dimulai dengan pertanyaan tentang manusia dalam kehidupan yang nyata, dalam kurun waktu tertentu
2. Terdapat 3 tahap dalam riset kualitatif: pemanasan, pelaksanaan, dan cooling down
1. Pemanasan
Pada tahap ini peneliti menentukan:
1. Pertanyaan-pertanyaan yang akan mengarahkan riset
2. Setting/ tempat dan partisipan
3. Bagaimana akses, cara masuk ke dalam situasi, dan mendapatkan persetujuan dari partisipan
4. Waktu/ periode penelitian
5. Metode/ strategi-strategi yg tepat
6. Teori
7. Identifikasi dari bias-bias/ ideologi peneliti
8. Persyaratan yang berkaitan dengan kode etik (mis. Persetujuan dari komisi kode etik)
Sebagai tambahan, ada baiknya mengenal karakteristik disain kualitatif
Karakteristik disain kualitatif
1. Holistik: melihat gejala secara keseluruhan dan mulai dengan mencari pengertian/ makna keseluruhan
2. Melihat hubungan-hubungan dalam suatu sistem/ budaya
3. Mengacu pada hal-hal yang sifatnya pribadi, berhubungan langsung dgn fenomena yg diteliti
4. Difokuskan utk mengerti situasi sosial, tdk perlu utk meramalkan situasi tsb
5. Menuntut peneliti utk tinggal pada setting tersebut dalam kurun waktu tertentu
6. Menuntut waktu analisis yg sama dengan waktu pengumpulan data di lapangan
7. Menuntut peneliti untuk mengembangkan suatu model tentang apa yg ada pd situasi sosial
8. Mengharuskan peneliti mjd “alat penguji” ® memiliki kemampuan observasi dan wawancara langsung
9. Menyangkut/ mempertimbangkan masalah-masalah kode etik
10. memungkinkan penjelasan tentang peranan peneliti sekaligus bias-bias dan ideologinya
11. menuntut proses analisis yg terus menerus
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian & pengembangan disain dilakukan terus menerus
(1) melakukan penelitian penjajagan (pilot study) sebelum melakukan penelitian utama. Mis:
§ Melakukan wawancara singkat dgn partisipan/ informan yg penting
§ Melakukan observasi singkat
§ Melakukan peninjauan terhadap dokumen, dsb
Pilot study memungkinkan peneliti utk:
a. Memusatkan perhatian pada hal-hal yg penting yg sebelumnya belum pernah diteliti
b. Mentest pertanyaan
c. Membangun raport dgn partisipan
d. Memantapkan pola-pola komunikasi
e. Dgn meneliti dokumen-dokumen, peneliti juga dapat memperoleh insight untuk mempertajam penelitian yg akan dilakukannya.
(2) mempertimbangkan penggunaan waktu seefektif mungkin, dan masalah-masalah yg dihadapi partisipan & peneliti.
§ Kesiapan untuk mengatur jadwal wawancara yg fleksibel
§ Mengubah waktu wawancara & observasi bila diperlukan
§ Menambah/ mengulang wawancara & observasi
§ Mengganti partisipan bila ada hal-hal yg di luar dugaan (kecelakaan)
§ Menyusun kembali persetujuan antara peneliti & partisipan
§ Menyesuaikan antara apa yg menjadi fokus penelitian & dugaan-dugaan peneliti
Perhatian
Melakukan observasi & wawancara tidak berarti bahwa penelitian tersebut bersifat kualitatif.
Peneliti kualitatif harus:
1. Mencari makna & sudut pandang partisipan
2. Mencari hubungan-hubungan yg berkaitan dgn struktur kejadian & distribusi dari peristiwa-peristiwa dalam kurun waktu tertentu
3. Mencari hal-hal yg tidak sesuai/ cocok & bertentangan dr gejala yg diteliti
3. Cooling down
Keputusan-keputusan tentang disain dibuat pada akhir penelitian.
1. Peneliti harus memutuskan kapan harus meninggalkan tempat penelitian. Kadang-kadang disertai suatu peristiwa yg traumatik/ mengharukan krn rapport yg telah terbina dgn partisipan
Mis: dr pertemuan 5x seminggu menjadi 3x, kmdn 1x seminggu & akhirnya ditutup dgn pertemuan untuk memverivikasi transkrip interview
2. Mulai melakukan analisa final dikaitkan dgn konsep-konsep yg telah ditentukan
3. Membuat working model yg menjelaskan tingkah laku yg ingin diteliti
4. Mencek working model dgn data dr lapangan, dokumen, dll
5. Menyajikan data dalam bentuk narasi yg dilengkapi dgn penjelasan partispan + interpretasi dari peneliti sesuai dengan teori yg dipakai
Triangulasi
Utk melakukan pengecekan atas hasil penelitian dilakukan 5 macam triangulasi:
1. Data triangulation
Penggunaan bbg sumber data
2. Investigator triangulation
Penggunaan beberapa org peneliti/ evaluator
3. Theory triangulation
Penggunaan berbagai pendekatan untuk menginterpretasikan data
4. Methodological triangulation
Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu masalah
5. Interdisciplinary triangulation
Penggunaan berbagai ilmu untuk meneliti & menginterpretasi suatu masalah
Beberapa hal penting dalam penulisan riset kualitatif
1. Pusatkan perhatian pada pengalaman pribadi/ self-story. Kata-kata/ kalimat kunci & pernyataan-pernyataan yg menjelaskan secara langsung fenomena yg diteliti
2. Interpretasikan arti-arti dr kalimat-kalimat tsb sebagaimana seorang pembaca mengartikan informasi tsb
3. Bila mungkin, carilah interpretasi dr partisipan
4. Periksa kembali makna-makna dari hal-hal tsb, berkaitan dgn penjelasan tentang fenomena yg diteliti
5. Lakukan suatu penjelasan tentative thd fenomena tsb sehubungan dgn ciri-ciri yg selalu berulang
Maka, ini berarti bhw peneliti memeperlakukan seluruh data secara sama.
Peneliti dapat melakukan:
1. Kategorisasi, pengelompokkan data untuk menginterpretasikan mereka
2. Melakukan analisa komparatif scr konstan untuk mencari pernyataan-pernyataan dari tingkah laku yg muncul untuk jangka waktu tertentu & situasi yg berbeda
3. Menemukan konflik-konflik & ketegangan-ketegangan dr hal-hal yg tdk sesuai
4. Setelah memahami betul situasi & kondisi (konteks), menganalisa & memikirkan data tsb, ia akan menemukan makna dr fenomena yg diteliti
Hindari
Methodolatry
Method+idolatry: preokupasi pada metode dan mengabaikan hal-hal penting dari kenyataan yang disampaikan oleh partisipan
Masalah kredibilitas
1. Tehnik& metode apa yang diapakai untuk memastikan integritas, validitas dan keakuratan penemuan
2. Apa pengalaman & kualifikasi peneliti
3. Asumsi apa yang mendasari penelitian
Validitas, reliabilitas dan generalisasi
Validitas:
a. Menyangkut deskripsi dan eksplanasi dan sejauh mana eksplanasi sesuai dengan deskripsi,
b. Apakah eksplanasi itu kredibel
Generalisasi
c. Bukan tujuan penelitian kualitatif karena tidak ada interpretasi tunggal yang benar
Reliabilitas
d. Nilai dari penelitian kualitatif adalah pada keunikan, jadi reliabilitas dalam arti pengulangan tidak berarti
Jadi untuk betul-betul menyatu dengan penelitian kualitatif diperlukan “passion for people, communication & understanding people”
Kekuatan data kualitatif
1. Fokus pada situasi alamiah atau kehidupan nyata
2. Spesifik pada situasi atau konteks tertentu. Jadi data tidak dapat dipisahkan dari konteksnya sehingga dapat dimengerti secara utuh
3. Kaya, menyeluruh, jadi dapat mengungkapkan kompleksitas dan “kebenaran” yang nyata.
4. Dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu, jadi proses yang terjadi dapat dilihat sehingga hubungan antara faktor-faktor yang ada dapat dievaluasi
5. Fleksibilitas dalam pengumpulan data dapat membuat kita mengerti betul proses perubahan yang terjadi
6. Karena berdasarkan pengalaman hidup yang nyata, kita dapat mempelajari “arti” atau “makna” yang diterapkan oleh manusia terhadap persepsi, asumsi, prasangka, dan perkiraan.
7. Merupakan strategi yang terbaik untuk menemukan hal-hal baru untuk mengembangkan hipotesis.
8. Dapat memperjelas, memperkuat, memberikan interpretasi lebih jauh terhadap data kuantitatif.
Analisis data
Mengandung tiga aktivitas yang berjalan atau berlangsung hampir bersamaan:
1. Data reduction
Proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mengubah data yang diperoleh dari lapangan/transkrip
Data reduction sudah mulai dilakukan sebelum data collection yaitu dalam bentuk:
- Menentukan kerangka konseptual
- Memilih kasus
- Membuat pertanyaan penelitian
- Menentukan cara pengumpulan data
data reduction sesudah data collection:
- Menulis kesimpulan sementara
- Membuat coding
- Memilih tema-tema tertentu
- Membuat pengelompokan
- Menulis catatan-catatan
Data reduction berlansung terus sampai dengan laporan terakhir selesai.
2. Data display
- Informasi yang diorganisasikan, diringkas, dan disusun sehingga memungkinkan dibuat kesimpulan dan tindakan tindakan tertentu
- Dengan membuat display, kita mampu mengerti apa yang terjadi dan kemudian melakukan sesuatu berdasarkan pengertian kita
- Macam-macam display: matriks, grafik, charts, networks.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi
- Sejak data collection kita sudah mulai menentukan apa “arti” dari sesuatu. Jadi melihat keteraturan pola-pola, penjelasan, kemungkinan dari konfigurasi, hubungan sebab akibat dsb.
- Kesimpulan tidak dianggap pasti atau absolut tetapi dibiarkan terbuka untuk perubahan sehingga kesimpulan akhir baru bisa dicapai ketika data collection berakhir
- Kesimpulan diverifikasi terus menerus selama proses analisis dengan cara:
(1) Mencek kembali berdasarkan data yang ada
(2) Mendiskusikan dengan teman sejawat
(3) Mencek dengan data dari informan lain
(4) Dikonfirmasikan dengan kenyataan
Komponen-komponen data analisis
Flow model
Data collection period
-----------------------------------------------------------------------
Data reduction
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Anticipatory during post
Data display
----------------------------------------------------------------------------------------
during post
Conclusion drawing/verification
----------------------------------------------------------------------------------------
during post
Interactive model
data collection
data display
data reduction
conclusion drawing/
verification
Sumber: qualitative data analysis (miles & huberman, 1994, p.10 -12)
Penulisan hasil penelitian
Tahap-tahap yang harus diperhatikan:
1. Kenali siapa yang akan membaca laporan penelitian
2. Mengembangkan komposisi dari struktur laporan
3. Mengikuti prosedur-prosedur tertentu, mis. Meminta informan untuk membaca laporan tersebut
Tips:
1. Mulai menulis sejak awal penelitian
2. Tetap menulis beberapa draft selama penelitian, jangan menunggu sampai penelitian berakhir
3. Untuk case study report ada enam alternatif struktur:
Linear analytic, comparative, chronological, theory building, suspence, unsequenced.
Macam-macam gaya penulisan:
The realist
Berusaha membuat gejala atau dunia informannya menjadi transparan:
1. Mainstream realist
Memberikan gambaran se realistis mungkin tentang peristiwa, manusia & pengalamannya. Misalnya dengan memberikan gambaran struktur kelompok yang diteliti untuk menjelaskan cara hidup kelompok tertentu
2. Interpretive realist
Dalam tulisannya peneliti menyelipkan interpretasinya terhadap gejala yang dijelaskannya
3. Descriptive realist
Mencoba menjaga jarak dengan gejala yang ditelitinya dengan membiarkan gejala itu menjelaskan dirinya sendiri
Thin description
Contoh: a berangkat dari rumah pukul 7.00 pagi, tiba di kantor jam 8.00, ia bertemu dengan x kemudian mereka minum kopi bersama-sama sampai jam 8.30.
Thick description
Contoh: mereka tiba di tempat itu tepat waktu makan siang, kemudian mereka berunding apakah akan memilih restoran yang menyajikan makanan sunda atau padang yang pasti pedas dan dapat menimbulkan persoalan bagi tamunya yang baru datang dari swedia. Tetapi ternyata tamunya adalah keturunan belanda yang masa kecilnya pernah tinggal di darah sumatera bersama kakeknya yang memimpin suatu perkebunan karet. Jadi makanan pedas tidak menjadi soal baginya.
Suatu tulisan mengenai gejala sosial dapat dianalisis dalam kaitannya dengan:
1. Dunia nyata dari pengalaman hidup dan penyajiannya dalam tulisan
2. Tulisan dan penulisnya
3. Subyek dan makna yang diberikan oleh mereka
4. Pembaca dan tulisan yang dibaca
Beberapa alternatif struktur tulisan
Kombinasi analisis dan sintesis dan pilih antara “climax first” atau “climax last”
Tiga bagian utama yang harus ada dalam laporan:
Pendahuluan (latar belakang & metode)
Isi (argumentasi dari thesis, tema, beberapa topik terkait),
Kesimpulan
Terdiri dari:
Pertanyaan umum
Sekelumit data,
Tinjauan terhadap penelitian-penelitian terdahulu
Bagian utama dari laporan (gabungan antara deskripsi, analisis dan elaborasi)
Kesimpulan
Appendix (pengumpulan data dan proses analisis)
Dengan urutan:
“what”
“why” (justifikasi dan kerangka pikir konseptual)
“how” (metode)
“analisis” (hasil, bisa dibagi dalam beberapa bab)
“meaning” (kesimpulan dan kaitannya dengan hal-hal lain)
Dengan urutan:
Yang luas: pendahuluan
Yang spesifik: definisi dari problem dan tinjauan pustaka
Yang lebih spesifik: metode dan hasil
Yang luas kembali: kesimpulan, diskusi dan implikasi
Terdiri dari
Tujuan / konteks penelitian
Metodologi
Data
Gabungan deskripsi dan interpretasi
Validasi / verifikasi dari hasil
Kesimpulan dan rekomendasi
Ringkasan
BAB
Politik dan etika dalam penelitian kualitatif
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi penelitian kualitatif (khususnya fieldwork)
Kepribadian peneliti
Menentukan pilihan topik, pendekatan, dan kemampuan di lapangan, kelangsungan penelitian juga ditentukan oleh keadaan keluarga peneliti dan dukungan dari pasangan
Latar belakang institusional
Peneliti dari lembaga penelitian yang terkenal dan mempunyai reputasi baik biasanya akan lebih mudah untuk mendapatkan akses. Namun di lain pihak, hal ini juga bisa menghambat
Kedekatan geografis
Lebih mudah dan memungkinkan untuk melakukan penelitian di lokasi yang dekat/ mudah dicapai daripada tempat terpencil
Sifat dari objek penelitian
Penelitian terhadap apapun mempengarhi kemungkinan untuk akses, persetujuan, dana, dan konflik-konflik dalam penelitian tersebut
Gatekeepers (orang yang memungkinkan peneliti mengakses objek penelitian)
Status dari peneliti di lapangan
Kehadiran peneliti di lapangan mempengaruhi keadaan. Peneliti tunggal lebih mudah menyatu dengan fenomena yang diteliti dibandingkan dengan peneliti kelompok karena mereka tampak lebih menyolok
Harapan-harapan dalam tim peneliti
Kepemimpinan, pengawasan, disiplin, semangat, status, gaji, prospek karier dan pembagian kerja dapat menyebabkan ketegangan-ketegangan yang tidak diharapkan di lapangan dan juga dalam publikasi
Faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi adalah: gender, status, latar belakang etnik, birokrasi, kecelakaan/ musibah, dan keberuntungan
Publikasi hasil penelitian
Orang yang diteliti mungkin saja kecewa ketika kehidupannya digambarkan tidak sebagaimana dia mempersepsikannya
Tuntutan moral dan sosial
Menyangkut kode etik penelitian
Kode etik
Masalah
§ Banyak penelitian yang terkenal di dunia ternyata berakibat merugikan orang banyak.
Mis. Eksperimen di kamp konsentrasi, penelitian dengan manhattan project yang mendorong dijatuhkannya bom atom di jepang pada tahun 1945
§ Kontroversi antara perlindungan manusia dan kebebasan untuk melakukan penelitian dan mempublikasikan hasil penelitian
Hal-hal yang menyangkut etika
Persetujuan dari partisipan
Partisipan berhak untuk diberitahu bahwa mereka sedang diteliti dan apa sifat penelitiannya. Partisipan juga berhak untuk mengndurkan diri dari penelitian.
Namun, ada penelitian-penelitian yang sengaja tidak diberitahukan kepada partisipannya karena dianggap akan mempengaruhi situasi di lapangan. Mis. Penelitian terhadap perilaku kerusuhan ® peneliti tidka menjelaskan tujuan kehadirannya
Penipuan
Sebaiknya peneliti berterus terang tentang apa yang dikerjakannya dan siapa dia.
Namun, kaadang-kadang ada peneliti yang berperan seolah-olah dia adalah seseorang yang “lain” dalam rangka mendapatkan data yang akurat. Ini boleh-boleh saja selama tidak membahayakan orang yang ditelitinya, yang penting jangan mengingkari janji, mencuri dokumen, dan berbohong pada partisipan untuk hal-hal yang tidak perlu
Privacy, harm, identification, dan confidentiality
Para ahli yang beraliran tegas akan mengatakan bahwa lokasi dan identitas orang yang diteliti dan tempat penelitian harus terjaga kerahasiaannya dalam publikasi hasil penelitian. Data yang dikumpulkan disimpan dengan aman,
Dalam bentuk yang anonim.
Namun, sulit ditarik garis yang tegas antara hal-hal yang bersifat pribadi (private) dan umum (public). Juga sulit untuk betul-betul merahasiakan karena akan dapat dilihat. Mis. Dalam ucapan terima kasih atau daftar bacaan/ dokumen.
Kepercayaan dan penghianatan
Dalam penelitian kualitatif biasa hubungan antara peneliti dan partisipan yang diteliti, dapat sangat akrab dengan peneliti sendiri, dapat dianggap sudah menjadi bagian dari kelompok yang diteliti.
Namun ada saatnya peneliti harus mengakhiri hubungan ini pada saat penelitian sudah selesai dan kemudian hasil penelitian dipublikasikan. Hal ini dapat menimbulkan perasaan “ditinggalkan” dan “dihianati” di pihak orang/ kelompok yang diteliti.
Jadi dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, peneliti kualitatif harus mempertimbangkan banyak sekali namun tidak usah takut untuk melakukan penelitian kualitatif.